Tampilkan postingan dengan label honda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label honda. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 Oktober 2013

FItur ECO Pada Honda Brio

Kesempatan untuk mencoba mobil si kecil berteknologi iVtec berlogo honda akhirnya menjadi kenyataan. Kesempatan merasakan pengalaman mengemudi kendaraan ini saya nikmati dala perjalanan dari Grogol menuju Jonggol. Bersamaan dengan Manajer, dimana saya mengemudikan kendaraan beliau sekaligus ingin berbagi review. Maklum bukan sebagai tester kendaraan  layaknya wartawan otomotif. Untuk melaksanakan test drive merupakan hal yang saya ingin rasakan pada kendaraan si kecil ini (untuk ukuran mobil city car Honda-red).

Pada awalnya mobil yg berdimensi kecil ini terlihat sempit, namun ketika masuk ke ruang kemudi maka terasa cukup besar. Dengan ruang kaki disebelah kanan dan kiri agak melebar. Untuk ukuran kaki menuju depan, memang agak sedikit dimundurkan kursi pengemudi. Karena kebiasaan sering membawa mobil berjenis sedan (civic-tahun 93 dan 2001) lingkar kemudi brio agak sedikit mendongak (menonjol keatas). Hal ini dapat di atasi dengan fitur rake sudut yang dapat diubah sedikit lebig rendah. Namun lagi-lagi masih terlihat besar di lingkar kemudi. Padahal mencoba sedan berjenis Honda Civic lingkar kemudi tidak terlalu besar. Jadi pembawaannya sedikit canggung.

Masalah tenaga khas dengan ciri Vtec-nya apalagi penambahan fitur iVtec menjadikan sedikit lebih menggigit akselerasinya. Wajar mengingat dengan cc yang termasuk kecil. Terbiasa dengan pembawaan mobil 1600cc - 1700cc jadi ada sedikit kekurangan dengan tenaga Honda Brio yang bervolume 1300cc. Namun hal ini tidak mengurangi tenaga atas dan akselesari awal yg cukup baik.

Hal yang membuat saya penasaran ada pada Fitur ECO driving. Ini secara real time memberikan tanda bahwa anda mengemudi dengan cara ECO driving. Tanda ini daat terlihat di dashboard sebelah kanan tertulis ECO. Nah fitur ini akan menyala jika anda mengemudi dengan mode pengiritan. Fitur ini juga mengajarkan kita bagaimana seharusnya mengemudi dengan baik, hemat bahan bakar dan patuh pada peraturan lalu lintas.

Seketika saya dengan tetap setelan AC dinyalakan dan berjalan dengan ECO driving, metode ini setidaknya secara pasti memberikan pemahaman dan pengalaman mengemudi bagaimana menyikapi hemat bahan bakar. Setelah saya coba input dari fitur ini ditekankan pada tekanan pedal gas, RPM, posisi gigi transmisi dan kecepatan. Cukup Rumit, bahkan bagi saya gampang-gampang susah.

Fitur berjalan dengan tulisan ECO menjadi hijau dan berhubung menggunakan jenis manual transmisi jadi sedikit ada penggambaran dalam rentang RPM, kecepatan dan tekanan pedal gas. Ada keunikan yang dapat disimpulkan, yaitu :

1. Posisi gigi satu dan dua, lampu ECO tidak menyala pada rentang 0 - 20 km/jam. Tapi ketika sudah berjalan diatas itu maka akan menyala.

2. Perpindahan gigi 1 ke 2 sedapat mungkin kurang dari 2000 RPM dengan tekanan pedal 10-15% (angka kisaran agar memudahkan-red).

3. Efektif fitur ini berjalan di gigi 3 dengan rentang diatas 30 km/jam. bahkan terkadang dalam turunan 5-10 derajat mendatar tanpa injakan pedal gas diposisi gigi 2, fiutr ECO tetap menyala. lagi-lagi adanya input dari kecepatan kendaraan juga.

4. Untuk dijalan Tol, Posisi gigi 5 dengan tekanan pedal 10-15% bahkan mencapai 95 km/jam di 3000 RPM  fitur ECO tetap menyala -ini membuat saya bingung-. 

5. Dari kesemuanya fitur ini menekankan bagaimana mencapai posisi kecepatan ideal di atas 30km/jam dengan syarat perpindahan gigi (manual-red) direntang 1500 - 2000 RPM dan penekanan pedal secara halus dari 0 % hingga 10 -maksimum 15%-. Sehingga fitur ini dapat cukup menghemat. Mengingat cc yang kecil dibutuhkan rentang RPM yang cukup besar untuk menggerakan kendaraan dapat maju. 

6. Setalah terhitung penurunan kisaran 1-2 bar mengingat kemacetan didaerah cibubur yg sering bermain di posisi gigi no 1 dan 2 (ingat kesimpulan poin 1 saya). 

Entah hasil ini irit atau tidak. Karena belum ada pembandingnya dengan kendaraan lain. Paling pembandingnya bawaan kendaraan yang pernah saya kemudikan sedan civic tahun 93 dan tahun 2001. Toh karena bukan tester otomotif, keseluruhan cukup performa dan kehematan bahan bakar. Berhubung mobil ini punya Manajer saya yang masih tahun baru belum terlihat sejauh mana performa serta keiritannya. Akan lebih baik teruji ketika sudah melewati masa 3-5 tahun pemakaian. Entah pembanding dengan produk kompetitor saya belum mencoba baik dari Agya, Ayla, March, Mirage, Mazda2. Namun bagi penggemar merek Honda cukuplah untuk keperluan dalam kota dan daerah sub urban perbatasan jakarta. Karena dimensi kecil, radius putar yang pendek serta fitur yang mengajarkan pengemudi untuk hemat bahan bakar sekaligus mematuhi rambu lalu lintas (karena tidak perlu agresif berkendara-red).  


Jumat, 16 November 2012

Trellis atau Diamond Frame di Honda CB150R

BBMALL.COM


Kereta Bayi
mall bayi menjual perlengkapan bayi online
Mainan Bayi
mall bayi menjual perlengkapan bayi online
Baju Bayi
mall bayi menjual perlengkapan bayi online


   Kehadiran CB150R menjadi perbincangan terutama rangka utamanya yang dikatakan seperti rangka Trellis. Sampai saat ini saya sendiri masih belum mengetahui secara pasti benarkah ini rangka trellis atau rangka diamond with truss structure? Untuk mengenalnya saya akan memberikan bebarapa tipe sasis motor. semoga ada pencerahan meskipun secara pribadi belum memastikan jawaban yang benar. Berikut tipe-tipe sasis motor.

1. Rangka Backbone dan Underbone.

    Rangka ini menyerupai dengan tulang punggung. dimana terdapat pipa utama /main frame dipadu dengan subframe / pipa tambahan. Untuk Backbone digunakan pada tipe sport (istilahnya motor batangan) sedangkan untuk rangka Underbone banyak digunakan jenis sepeda motor moped (bebek) dan skuter. Beban sasis tertumpu pada mesin didekat subframe dan mesin seolah menggantung dirangka.

Berikut contoh sasis backbone :

Sasis Underbone bebek :


Sasis Underbone skuter :


2. Sasis Berlian / Diamond Frame

   Sasis berpola berlian merupakan pengembangan dari sasis backbone. Pada sasis ini terdapat 2 pipa utama pipa atas / upper pipe dan pipa bawah / down pipe. Adanya down pipe menambah kekakuan sasis dan beban tumpuan menjadi 2 bagian di titik pertemuan mainframe dengan subframe; dan di titik down pipe. Sasis ini merupakan paling banyak digunakan untuk tipe sport.
Contoh Sasis Berlian :
 

   Adapun pengembangan lebih lanjut seperti rangka yang digunakan pada Honda CBR250R. Dimana terdapat 2 upper tube dan 2 down tube. Sekilas mirip dengan teralis ada penambahan kontruksi segitiga. Namun bukan kategori trellis frame karena adanya down pipe yang tidak bertemu dan sejajar dengan upper pipe. 
Dikenal dengan sebutan Diamond Frame with Truss Structure. Truss Structure dibuat seperti segitiga karena digunakan gaya tekan dan tarik serta bentuk segitiga dikenal akan kestabilan dari kedua gaya tersebut. Berikut gambar sasis CBR250R :


3. Sasis Craddle

    Sasis ini terkenal dengan ketangguhannya untuk di medan off road. Banyak digunakan untuk motor traill karena down pipe menyambung hingga titikakhir mainframe dan seolah menggendong (mensupport) mesin. Varian ini mempunyai beberapa jenis yaitu, single craddle,semi double craddle, dan double craddle.
Contoh, single craddle, semi craddle dan double craddle :

  


4. Sasis Perimeter / Delta Box

    Sasis ini dikenal dengan ketangguhan di ajang balap dan digunakan oleh motor motor berkecepatan tinggi. Umumnya bahan material menggunakan bahan alumunium. berbeda dengan sasis lainnya menggunakan bahan baja kekuatan tinggi (high tensile steel). Bentuknya mirip seperti dinding benteng yang mengelilingi mesin dan biasanya mesin kedudukannya menggantung. Mainframe / berbentuk kotak yang bertemu dengan subframe di belakangnya (mendekati swingarm) sesingkat mungkin panjang dari mainframenya.

Contoh deltabox frame














5. Sasis Trellis

     Sasis ini banyak digunakan awalnya di daratan Eropa namun sekarang banyak digunakan oleh motor2 jepang. Keunikan sasis trellis adalah bentuknya yang menyerupai delta box namun penggunaannya dengan  pipa besi yang sejajar dan support tambahan tiap pipanya yang membentuk segitiga.Dimana prinsipnya sama persis dengan perimeter frame dan yang membedakan trellis dengan diamond truss structure terdapat pada titk bertemunya 2 pipa yang sejajar bertemu pada satu titik. Penggunaan sasis ini cukup kompleks dan rumit karena bentuknya yang harus menyesuaikan mesin.Keunggulannya lebih pada keringanan dan kekakuan yang mendekati tipe delta box frame.












6. Sasis Monokok / Monocoque Frame

    Pernahkan melihat sasis mobil dimana sasis merupakan kesatuan ujung depan hingga belakang. Sehingga secara keseluruhan sasis monokok yang digunakan pada motor hanya menggunakan mainframe tidak lagi terdapat subframe lagi. Sasis yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisah. Sasis ini diperkenalkan oleh motor ducati.



Kembali menelisik kepada rangka Honda CB150R. Jika benar mengkopi habis rangka CBR250R maka disebut dengan rangka diamond frame with truss structure. Akan tetapi di suzuki bandit sempat forum di negara sebelah "singaporebike" disebut sebagai trellis frame? bagaimana dengan kriteria trellis frame. mengingat sedikit sekali deskripsi teralis frame itu seperti apa? Mungkin ada yang dapat memberikan penjelasan yang lebih akurat.mengingat sumber yang didapat sedikit penjelasan dan penulis bukanlah ahli dibidang teknik mesin / insinyur otomotif.

Berikut perbandingan frame trellis dengan rangka Honda CB150R

Sasis Ducati 2 Gambar (kanan dan kiri) :
















Gbr atas : Suzuki Bandit 400


                                                                                    Gbr atas: CB150R
Gbr bawah : rancangan Sasis CB150R








Sabtu, 03 November 2012

Honda CB150R di JMS 2012

BBMALL.COM


Kereta Bayi
mall bayi menjual perlengkapan bayi online
Mainan Bayi
mall bayi menjual perlengkapan bayi online
Baju Bayi
mall bayi menjual perlengkapan bayi online


Akhirnya selama vakum 4 tahun, saya kembali mem-posting kali ini melihat pameran JMCS di JCC Senayan. Cukup besar antusias pengunjung pameran kali ini. Lebih Beruntungnya ternyata waktu hari sabtu tgl 3 November 2012 dalam satu gedung tedapat 3 pameran sekaligus yaitu, pameran motor, indocomtech dan game show (pameran baik dari mainan maupun jenis video game show). Jadi pengunjung tidak hanya berkunjung di pameran motor saja tetapi dapat berkunjung ke pameran yang lain dengan membayar tiket sabtu/minggu sebesar Rp 15.000,-. Menurut saya sangat murah dibandingkan tahun sebelumnya.

Kembali ke Pameran Motor banyak motor-motor yang dipajangkan oleh pihak ATPM ataupun Importir Umum. Pengunjung disuguhkan motor-motor yang merupakan produk domestik dan juga produk global dengan kapasitas mesin yang besar. 

Yang banyak menyita perhatian adalah Stan Yamaha dan Honda, namun kesempatan saya melihat hanya diproduk Honda (bukan mensponsori produk tersebut). Namun banyak menjadi perbincangan di kalangan bikers Indonesia. Produk yang dimaksud adalah Honda teralis. Setelah banyak menyita perhatian publik dan kerahasiaan pembuatan Honda bersasis teralis membuat sensasi dan perhatian publik.






Berikut diatas adalah gambar Honda teralis bernama Honda CB150R Street Fire. Setelah kemunculannya banyak opini publik yang berargumen pro dan kontra. Opini yang "Pro" lebih melihat kepada keunggulan mesin menggunakan CBR 150 R terbaru dan sasis yang secara langsung menggunakan frame CBR 250 R dimana sudah terbukti stabil dan tangguh untuk harian maupun di sirkuit. Dan para penggemar Honda merasakan suatu terobosan yang berani dan fresh berbeda dengan produk sebelumnya. Harapan dari mereka adalah masalah harga jual dan kapan akan dijual. Sedangkan yang "Kontra" lebih melihat kekecewaan karena desain yang seperti bapak-bapak, bahkan lebih meniru dari produk kompetitor sebelumnya. Bagaimanapun juga, Pihak Honda Astra mendesain produk ini untuk menyaingi kompetitor yang sudah dikenal masyarakat cukup lama. Sekedar opini pribadi, bahwasanya dibuat sekilas mirip untuk mengubah mindset konsumen sehingga lama kelamaan produk image kompetitor berpindah.  

Adapun bentuk honda CB150R yang sudah dimodifikasi menjadikan berbeda sama sekali dengan produk kompetitor. 


Bagaimanapun juga kehadiran Produk Honda ini membuat ekspetasi masyarakat untuk menunggu kepastian kapan akan dijual (versi standar) dan berapa harga yang akan ditawarkan oleh pihak ATPM Honda Astra terlepas adanya kemiripan dari pihak kompetitor. Terakhir apakah akan menjadi produk killer dari kompetitor sebelumnya..?? 

Dan berikut sebagian motor yang dipamerkan event yang ada di JCC Senayan (sedikit foto karena banyak Konsumen dekat motor jadi susah diambil foto dalam keadaan kosong -red).



Untuk yang segar-segar modelnya

    
                                                                                                             



 
                                                                        



      

For Bonus : Hunting Foto Motor atau Model ??